RSS

Hijau Jakarta ku, Jernih air ku…

06 Des

Air adalah suatu karunia Ilahi yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi. Tanpa air niscaya tidak ada makhluk yang dapat bertahan hidup. Keberadaan air dimuka bumi, jauh sebelum adanya mahkluk di bumi ini. Itulah pentingnya air bagi kehidupan manusia.

Perlindungan terhadap keberadaan serta keberlanjutan sumber daya air harus dijaga dengan baik. Air yang saat ini kita nikmati, adalah suatu warisan untuk anak cucu kita dimasa yang akan datang.

Kondisi air di Jakarta pada saat ini sudah dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Sungai-sungai, selokan di penuhi limbah buangan pabrik dan sampah rumah tangga. Kondisi ini membuat kualitas air di kota Jakarta semakin buruk. Air di sungai-sungai yang sudah tercemar akan kembali terserap kedalam bumi, dan kemudian akan dikonsumsi kembali oleh manusia.

Pesatnya pembangunan di Jakarta, membuat daerah hijau di Jakarta semakin menyempit. Lahan-lahan yang dahulu hijau, kini telah tertutup oleh semen dan aspal jalan. Semakin sedikit air yang meresap ke dalam tanah karena telah tertutup oleh semen dan aspal. Hal ini lah yang membuat banyak warga Jakarta pada saat musim kemarau mengalami kesulitan air bersih.

Jika musim hujan, jakarta seakan tak pernah luput dari problema banjir.  Hal ini tidak terlepas dari sistem drainase kota jakarta yang buruk. Dan juga timbunan-timbunan sampah yang mengganggu arus air sungai. Air yang tidak lagi meresap kedalam tanah, sungai dan selokan yang tidak lagi memadai, membuat air hujan menjadi tergenang.

Upaya Perlindungan  

Sebagai ibukota negara, Jakarta ternyata mampu menarik minat jutaan penduduk desa untuk berbondong-bondong bermigrasi ke Jakarta. Setiap tahun jumlah penduduk Jakarta semakin meningkat. Hal ini juga mesti diantisipasi oleh pemprov DKI untuk menyediakan air bersih ke seluruh warganya.  Perlunya dibatasi migrasi penduduk desa ke Jakarta, agar penduduk Jakarta tidak terlalu banyak.

Upaya perlindungan sumber daya air di Jakarta, mesti dimulai dari tingkat yang terkecil. Perlunya pembinaan kepada masyarakat yang berada di bantaran kali di Jakarta harus ditegakkan. Di setiap pemukiman penduduk, harus di buat tempat pembuangan sampah yang besar untuk menampung sampah rumah tangga 50 KK. Dan bagi penduduk yang membuang sampah ke sungai, harus ditindak dan diberi sangsi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Selain itu juga perlu dibangun kembali ruang hijau di tengah kota. Dengan terlebih dahulu diberikan batasan untuk membangun gedung di tengah kota. Ruang hijau ini bermanfaat selain agar air dapat merembes masuk kedalam tanah, juga berfungsi sebagai taman kota.

Hal lain yang juga pesti diperhatikan adalah perlunya dibangun danau-danau buatan ditengah kota. Danau-danau ini berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan di Jakarta, dan juga dapat difungsikan sebagai tempat rekreasi warga. Danau-danau yang ada saat ini kondisinya sangat parah.  Danau-danau tersebut seakan menjadi Tempat Pembuangan Sampah terakhir masyarakat.

Pencemaran Sungai-sungai di Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Air sungai berwarna hitam legam, sampah berserakan, ditambah bau yang menyengat membuat sungai di Jakarta tidak lagi menjadi tempat tinggal dari mahluk hidup seperti ikan. Banyaknya pabrik-pabrik yang membuang limbah ke sungai menjadi kendala serius bagi pemerintah. Tidak adanya undang-undang dan sangsi yang tegas untuk mengatasi hal ini, membuat semakin banyak limbah pabrik yang dibuang k esungai. Perlunya dibuat suatu undang-undang mengenai pembuangan limbah pabrik agar tidak lagi mencemari sungai. Selain limbah pabrik, limbah rumah tangga juga membuat air sungai tercemar. Air limbah keluarga yang tercemar detergen sebagian besar di buang ke selokan-selokan dan akan bermuara ke sungai.

Hal yang mesti terus digalakan pada saat ini adalah penanaman pohon di Jakarta. Setiap perumahan, diwajibkan harus ada penanaman pohon yang ditanam bukan di dalam pot minimal 1 pohon. Saat ini banyak perumahan di Jakarta yang tidak lagi menyisakan tanah untuk rembesan air ke bumi. Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk membuat wilayah rembesan air semakin banyak. Gerakan ini harus digalakan kembali mengingat jumlah pohon di Jakarta semakin hari semakin sedikit jumlahnya.

AYO…JAKARTA BISA !!!

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 6 Desember 2011 inci Sepak Pojok

 

Tinggalkan komentar